Kelak
Kelak
ketika kudapati angin dari barat
kuharap itu sebuah isyarat
sebelum kau benar-benar pergi
atau kembali
Menerima, menemukan
adalah jalan yang digariskan
kelak, ketika rintik hujan berdoa
yang basah (semoga) bukan seperangkat mata
Bukan perihal kita
atau kau, atau dia
tapi tentang keputusan
pada masa lalu
Waktu adalah
tali temali yang mengikat tubuh
perlahan menjalin, menjelma kau seutuhnya
kelak, ketika kita di ambang akhir
dan sunyi menghampiri
semua akan tahu
siapa diri ini
Bandung Barat, 28/07/2018
Pict; Angin, Angan, dan Ingin |
Angan dan Ingin
Aku gigi rontok
dan kamu, batu yang matang digodok
aku gigi tanggal
kamu air yang tak ingin tinggal
aku rasa pahit
kamu lidah sehat di rumah sakit
aku luka
kamu air laut yang seenaknya
Aku ingin
kamu angan
Aku rambut
kamu kangker akut
aku tangan buntung
dan kamu, benda yang tak terhitung
aku mata
kamu jangkauan tak terhingga
aku telinga
kamu suara berfrekuensi tangga
Kita menjadi dua orang yang asing
dipertemukan pada jalanan yang bising
dengan segala pekat
kebakaran hutan berkabut
yang menyekat
bahkan pada jarak yang begitu dekat
Aku hamba yang bersujud
kamu mimpi yang tak ingin terwujud
aku ingin yang terlepas
kamu angan yang bebas
pada jemari takdir
yang tak berusaha mengikat kita
Bandung Barat, 24/09/2019
No comments:
Post a Comment