Sunday 28 May 2017

(Puisi) Berhenti Berpura-pura

Berhenti Berpura-pura


Aku yang konyol ini tak sengaja menyentuh bagian tersensitif dari tubuhmu
Seperti tamu yang pernah duduk lalu disuguhi kopi
Terlalu jauh melangkah, tak pernah tau bahwa ini salah
Tak maksud pura-pura mencintaimu


Mulut ini lelah menahan kata
Di beberapa bagian cerita yang belum terkata
Seandainya dulu kau mau membaca gerakku
Bukan maksud hati, hanya ...
Aku tak pernah memakai hati


Aku merasa sangat menyesal
Entah, aku yang menebar, atau kau yang terlalu cepat tumbuh
Sedangkan waktu hanya eksistensi dari takdir
Tak bisa diubah, tak perlu disesali
"Maaf, hatiku masih untuķnya."


Bandung Barat, 2017
@Ardian-Handoko

Image result for gambar galau kartun
pict by google

Sunday 21 May 2017

(Puisi) Cinta Sesaat

Cinta Sesaat


Cinta itu berdua, bukan mendua
dijalin itu setia, bukan berdusta
aku ingin hanya kita
tanpa dia

Kau! Layukan bunga yang hampir merekah
kau! Tebang pohon yang sebentar lagi berbuah
aku memilih orang yang salah
kehabisan arah, pasrah, payah!

"Kamu gak tulus mencintai aku?"
dari mana kamu tau?
kau ,,, kau ,,,
Bam!
aku lagi-lagi menangis

Ciptakan ilusi
berikan ribuan janji
namun semua hanya mimpi
iia, hanya mimipi

Apa yang pernah terucap
bakar amarah hingga meluap
sakiti cinta yang suci
mengubah cinta jadi dengki
kini, kau dan aku
telah berbeda

Bandung Barat, 20/05/2017
@Ardian_handoko

Image result for gambar galau kartun
pict by google

Thursday 11 May 2017

Prosais; Seperti Negeri Sihir


Seperti Negeri Sihir


    Aku tahu, luka yang terakhir itu begitu membekas, menggurat seperti luka di kepala Harry Potter, membekas dan begitu menyakitkan, betulkah itu yang kau rasa? Aku tau tanpa harus melakukan "Legimenci" terhadapmu.

    Andai aku penyihir, tinggal sebut "Repairo" terhadapmu, dan hatimu pun kembali utuh, tapi aku hanya muggle biasa, bahkan bukan penyihir berdarah campuran, aku juga bukan Madam Promfrey yang bisa menyembuhkanmu dengar sedikit ayunan tongkat sihir.

    Dipikiranmu, dia seperti Hagrid, memutari otakmu, melayang-layang menaiki Nimbus dua ribu, mulanya tak terlihat, seperti menggunakan jubah gaib, tau keadaan hatimu karena melihat peta perampok atau mengganggu dan menakutimu seperti Peeves. Dan yang paling parah, dia menyedot habis semua kebahagiaan dihatimu, bagai para Dementor.

    Aku tak bisa memberikan ramuan cinta agar kau bisa mencintai sosok lain, mengajakmu ke hutan terlarang untuk bertemu para centaurus, setidaknya di sana kau bisa mengamati keadaan langit atau belajar Herbiologi di rumah kaca, yah setidaknya agar kau dapat melupakannya, meski sejenak.

    Aku percaya, suatu saat nanti akan ada orang yang menjagamu seperti para goblin menjaga emas di Grigot, melayanimu semua permintaanmu, seperti peri-peri rumah.

                                                                 Aku percaya itu ....


Image result for gambar romantis baca buku
Sumber gambar tekooo.com



Bandung Barat, 2017

Wednesday 10 May 2017

FlashFiction; Hadiah

 Hadiah


  Hanya terdengar sayup-sayup suara angin, diselingi dengkuran suara burung hantu yang melatar belakangi taman ini. Aku lebih suka menunggu di tempat seperti ini karena jarang dilalui oleh masyarakat dan aku bisa tenang menunggunya.

    "Sudah lama nunggunya, Kak?" Suara lembut itu masuk ke dalam gendang telingaku.

    "Lumayan," balasku. Kulirik pemilik suara itu. Dia adalah Kai, gadis yang telah beberapa bulan ini kuincar untuk menjadi kekasihku.

    "Sorry ya, Kak. Biasa, Nyokap suka sewot."

    "Nyantai aja, kali Kai. Lagian, aku cuman mau ngasih ini," kuberikan kotak yang terbungkus kertas kado warna merah kepadanya.

    "Apa ini Kak Roni?" ucapnya sedikit bingung ketika menerimanya.

    "Hadiah buat kamu, Kai," kupasang senyum paling manis untuknya, "silahkan dibuka."

    "Bukan bom, kan?" Sebelah alis gadis itu terangkat.

    "Setidaknya kalo itu bom, kita mati berdua. Kaya Romeo dan juliet haha ...." kelakarku.

    "Dasar konyol! Aku buka aja deh ya, biar ga penasaran," jari lentik itu dengan kasar merobek kertas pembungkusnya. "Toples? Tanpa isi? Apa ini bercanda, Kak?"

    "Isinya sangat berharga, Kai. Cuman belum keliatan aja."

    Gadis di depanku pun segera membuka penutupnya. Lalu suara sayup-sayup angin kembali melatar belakangi tempat ini.

Bandung Barat, Mei, 2017
#Ar_rha (@ArdianHandoko)


Thursday 4 May 2017

Prosais; Bidadari Putih Biru

Bidadari Putih Biru


   Tuhan, berikan setitik sinar untukku, agar aku tau bahwa dia baik-baik saja, karena diri-MU yang tanamkan rindu di hatiku, pertemukan aku  dengannya. Sesungguhnya hati ini  ingin dia selalu  bersamaku, agar dia tau aku mencintainya karena-MU.

  Tuhan, kau yang datangkan dia di hidupku, menemani tubuh rapuh ini saat badai menerpa, dan perpisahan yang menyeramkan Dia adalah obat penawar, saat hati ini sakit saat kau ambil permata yang bimbing aku menuju kedewasaan.

   Tanpa sadar, dia yang mengajariku untuk bersabar saat pedih melanda, bayangan hitam yang mengikutiku,, mengingatkan semua ada masanya. Yang memberiku arti syukur terdalam, yang terus kuingat berserta permintaan ma'af, untuk lautan khilaf yang kulakukan.

   Tuhan, dia adalah mentari hidupku, dia yang sinari setiap sisi gelapku. Jika tanpa cinta-MU dan hadirnya dia yang menguatkan aku, maka mungkin saat ini aku masih berkubang dalam lumpur penuh dosa,. Dia adalah penyangga hatiku, kala raga ini  hampir roboh. Bersandar di bahunya tentramkan hatiku yang mendidih, badan yang ditumpuki gunung pun tak terasa saat bersamanya, kini do'aku untuknya, agar dia lancar di setiap urusannya, alirkanlah air untuk sejukan setiap jengkal tubuhnya..

Bandung Barat, 2016

Tuesday 2 May 2017

Prosais; Wanita Berpayung Rindu

 Wanita Berpayung Rindu




   Wanita itu tersenyum di depan murid-murid kecilnya. Tiada keluh yang sempat terucap, hanya senyum dan canda yang ia lempar pada siapa pun di sekitarnya. Namun, kala ia sendirian, dibelainya lagi luka-luka kesayangannya. Terlihat begitu banyak rindu, tapi menjelma belati. Wanita berpayung rindu, begitu aku menyebutnya, wanita yang memancarkan cahaya, namun hatinya sendiri redup.

   "Sudahlah, Di. Kesepian hanya cerita sesaat. Dunia tak pernah berhenti berputar untuk menunggu orang-orang yang masih terjebak masa lalu." Wanita itu tersenyum, lalu menepuk pundakku.


   'Di sebuah ladang, ilalang-ilalang itu telah meninggi, bahkan aku tak terlihat saat masuk ke dalamnya. Ladang itu hati dan ilalang adalah jelmaan rindu. Aku jadi seperti gulma dihidupku sendiri. Ini rasa yang aneh.'


   "Desember telah membasahi ladang-ladang yang kering, langit senja yang kemilau itu kini tertutup awan. Tapi, kenapa dahaga dirimu tak pernah hilang, Puan?"


   Dia lagi-lagi hanya melemparkan senyum, "Aku pulang, kau harusnya lebih bahagia dari ini, Di." Dia bangkit, lalu membuka payung hitamnya. "Tak perlu berkata apa pun pada gadis yang tengah menunggumu, pertemuanlah yang dapat menggugurkan semua rindu-rindu pada ranting kalbu"


   Yah, wanita itu kerap merintih dalam diam, sering menangis, mengumpulkan serpihan-serpihan rindu, meski masih dalam diam. Matanya kerap bercerita padaku, walau mulutnya tetap bungkam.


   Andai saja semilir angin dapat diajaknya berbincang, mungkin hatinya tak akan sesepi ini. Andai saja batu karang menceritakan rahasianya agar tetap tegar, mungkin mata wanita itu tak akan pernah basah. Ah ... aku hanya bisa berandai-andai, aku tak mungkin meminjamkan bahu, karena ini masih milik seseorang yang entah masih menganggapku ada atau tiada dan tetap saja rintik-rintik hujan itu menyanyikan sebuah kerinduan.


Saat Hujan,
Bandung Barat 2017


Art_Ian Handoko

Monday 1 May 2017

Prosais; Menunggu (perang hati)

Menunggu  (perang hati)


     Berapa banyak waktu yang harus kubuang untuk coba hilangan hayalan gila tentangmu. Mimpi buruk selalu menghantui lamunan. Bayanganmu menjadi mistik dalam hati yang tanpa pelita. Pergulatan antara benci dan rindu dalam hatiku seakan tak pernah berakhir. Perang antara logika dan perasaan yang tiada ujung, ini terlalu menyiksaku! Apa cinta ini salah?

    Cinta, anugrah terindah haruskah selalu kupendam, bersama sedikit luka yang robek oleh indahnya senyummu? Sedangkan kau hanya diam membiarkan cairan asam memberikan rasa sakit.

     Dalam indahnya syair-syair cinta, kau adalah tema dalam terangnya dunia, kau adalah pelangi dalam laut arti, kau adalah terumbu karang yang jaga biota laut untuk beranak pinak dan melestarikannya.
      Haruskah kutunggu hingga dunia berakhir? Karena kau adalah satu terbaik, di antara semua manusia di dunia. Kau adalah air yang kulihat dalam hati yang dahaga. kau pula tikus dalam dunia tom and jerriku, tapi kau adalah pematah pohon cinta yang kujaga untukmu. Kau adalah pisau, melukai tangan yang menjagamu. Kau adalah kaki yangg menendang aku yang bersujud memintamu.
 
     Benci, rindu, kini berganti bagai siang dan malam di duniaku cinta, keputusasaan coba kudeta hati yang masih di tengah kebimbangan, sedangkan rasa terus berdiplomasi untuk terus menunggumu.

Bandung Barat, 30/04/2017
@Ardianhandoko (@TintaMini)