BEGITULAH HUJAN ADANYA
kutitip sejumput harapan
tentang rindu-rindu yang biru
tentang kisah sendu, aku dan kamu
kaki kecilnya perlahan menapak
seiring wajahmu yang semakin menjejak
begitulah hujan adanya
terselip doa tentang kita; di antara rintiknya
Begitulah hujan
rintiknya membawa rindu, juga kenangan
dada bumi yang resah
kini basah; diciumi air yang tumpah
menceritakan penantian
yang dikatakan rintik hujan
tentang syair-syair hati
pada kesepian; menghanyutkan sunyi
Hujan tak mampu mengikis wajahmu
apa lagi menenggelamkan pilu
hanya anak-anak genangan yang lahir
sebagai muara rindu setelah mengalir
tak bisa lepas dari dada
rongganya disesaki hampa
embun pagi bermukim pada daun
menanti pagi, untuk menyapa mentari dengan santun
Di Bawah Gerimis, Malam Ini
Kaki-kaki kecil gerimis
mencium tanah rengkah di dadaku
menyelusup; membasahi sebongkah hati yang bertelungkup
pasca kepergian gadis bermata langit, senja kemarin
Cerawat terbang di bawah lamunan
pada malam yang pekat
senjata mulai diangkat
oleh nurani dan logika
"Dasar apa kita menunggu?"
kata logika, meminta mundur dengan lapang
"Karena kita akan menang!"
kata nurani, menyatakan bertahan seperti karang
Namun di seberang jalan
dekat sebuah jembatan
gadis bermata langit itu sedang menaiki sanggurdi
dibantu lelaki gagah dengan hati-hati
Perlahan, gerimis menjadi hujan
bagai anak panah saat perang
di pelupuk mataku
Bandung Barat, 11/09/2017
Langit rusuh, air riuh, bahkan dunia gaduh
Curahan hujan
Aku hanya bisa diam
saat hujan mengingatkanku tentang cerita
debu-debu masa lalu (bagimu)
yang pernah terangkai dalam asa masa depan
Di depanmu aku terdiam
melihat tangismu aku terdiam
melihatmu aku tetap diam
saat kau pergi, aku hanya diam
Langit rusuh, air riuh, bahkan dunia gaduh
mempertanyakan aku yang hanya diam dalam mengenangmu
yang hanya diam ketika kau tersakiti
yang hanya diam saat kau bergerak menjauh
Hatiku berontak dalam diam
otakku berfikir tak berhenti
badanku bergetar menahan diri
ini memang kesalahanku
ini adalah dosaku
hukuman yang sebenarnya tak setimpal dengan rasa sakitmu
Saat hujan di bumi Pertiwi
kucoba rangkai huruf untuk putihkan hitam di hatimu
kucoba lukiskan harimu agar cerah seperti dulu
aku ingin pelangi payungi wajah nan ayu yang pernah kupetik
Namun, aku hanya terdiam.
tak mampu melakukan apa pun
bahkan kini langit berubah kelabu
batu-batu tak berdebu
batu-batu tak berdebu
cinta yang hilang, hati tak tenang, badan meriang
sedikit dari kesakitan hatimu
Kini hanya tersisa kecewa dalam benakku
kala burung-burung bernyanyi
aku terhenti
mengingat betapa bodohnya aku
apa daya, aku memang tak berguna
kini kau yang terdiam, untuk selamanya
Dear, sosok terang dalam gelapku
kau yang sempurna dalam kehidupan acakku
cinta yang ingin kembali kugenggam
Bandung Barat, 2017
Hmm, jadi teringat ff yang kubuat di grup sebelah... hehe
ReplyDeleteYang mana? Saya gak tau. Asli heuheu
Delete