Saturday 28 January 2017

Mimpiku, (Bukan Lagi) Mimpi kita


Mimpiku, (Bukan Lagi) Mimpi kita

      Pernah kita melukis senja di antara bait-bait terindah dalam kebersamaan, hingga terjerat hati ini dalam sebuah mimpi manis. Mimpi yang menghadirkan dua penulis berbeda genre, membuat sebuah buku di depan penghulu.

~

     Saat malam tiba, penaku tak pernah berhenti menulis tentangmu. Tentang senyummu, tentang anggunmu, tentang harapan yang tak henti-hentinya kujaga agar tetap menyala dalam dada dan kau tau? Hingga detik ini api itu terus membara.

~

    Hingga pada suatu ketika, saat rintik-rintik hujan menyanyikan sebuah lagu tentang nestapa. Dirimu menceritakan sebuah perpisahan, hingga dua hati yang saling mencinta harus rela menanggung sepi, berteman sunyi. Di depanku, wajahmu yang jelita itu harus melelehkan sebuah rasa; air mata, yang tak sanggup menerima takdir. Sesungguhnya, jika bisa memilih. Ragaku tak rela berjarak dengan tubuhmu. Sungguh, tak rela.

B.B. 11/01/2017
#Ar_rha

No comments:

Post a Comment