Friday 3 February 2017

FlashFiction: Kurang Beruntung

Kurang Beruntung

    Hidup dekat dengan laut, membuat pemuda tanpa keahlian sepertiku, hanya bisa menyandarkan jalan rezeki dari hasil melaut.
.
    Namun hari ini, hingga matahari di atas kepala, tak ada satu pun ikan yang melahap umpanku, "Sial!" sambil menahan dagu, kutatap lagi *kukumbul.
.
    Benang pancingku seperti ada yang menarik, dengan reflek kuangkat *joran pancingan sambil menggulungnya.
.
    Terasa berat, namun tanpa perlawanan, "Ini aneh."
.
    Hampir habis benang kugulung, kini mulai terlihat samar-samar bayangan hitam naik ke permukaan.
.
    Lenganku sedikit bergetar mengangkat hasil kain pancing. "Jasad manusia?" ngeri bercampur jijik, kuperhatikan dengan saksama mayat di depanku.
.

    "Aku?" seperti dilempar, pikiranku terbang menuju dua hari dimana tubuh ini tenggelam.

No comments:

Post a Comment