Kurang Beruntung
Hidup dekat dengan laut, membuat pemuda tanpa keahlian sepertiku, hanya bisa menyandarkan jalan rezeki dari hasil melaut..
Namun hari ini, hingga matahari di atas kepala, tak ada satu pun ikan yang melahap umpanku, "Sial!" sambil menahan dagu, kutatap lagi *kukumbul.
.
Benang pancingku seperti ada yang menarik, dengan reflek kuangkat *joran pancingan sambil menggulungnya.
.
Terasa berat, namun tanpa perlawanan, "Ini aneh."
.
Hampir habis benang kugulung, kini mulai terlihat samar-samar bayangan hitam naik ke permukaan.
.
Lenganku sedikit bergetar mengangkat hasil kain pancing. "Jasad manusia?" ngeri bercampur jijik, kuperhatikan dengan saksama mayat di depanku.
.
"Aku?" seperti dilempar, pikiranku terbang menuju dua hari dimana tubuh ini tenggelam.
No comments:
Post a Comment