Friday 3 February 2017

Cerpen; Yang Hanyut Berganti.

Yang Hanyut Berganti

    Kutelusuri jalanan basah, jejak-jejak aliran air yang tadi malam hanyutkan beberapa kenangan. Dan aku harus menemukannya kembali, harus!. Tak peduli seberapa jauh atau seberapa lama, aku harus menemukannya.

    Mendung kembali menaungi kotaku, padahal aku belum menemuka apa yang kucari. Perlahan, rintik-rintik tangis berlompatan membasahi setiap jengkal tanah, dengan kesal aku menepi, ke sebuah toko. Yah, dengan berat hati.

    "Teh, ada kopi?" Ingin kutepis dingin dengan segelas minuman hangat itu.

    "Ada A, tapi nunggu gapapa?"

    "Bolehlah, ikut nongkrong ya Teh?"


***

    Hujan semakin deras, derap langkah kaki pedagang es, lesu. Mungkin, harapan yang tandus tak tertembus tetesan hujan, atau keresahan menanti esok. Yang kuyakini, Tuhan takkan beri cobaan tanpa persiapan.

   "Ini A, adanya kopi item, maaf tadi lupa bilang." Gadis berkerudung ungu itu menyerahkan segelas minuman yang masih beruap.

    "Makasih, Teh." Kunyalakan korek, hendak membakar roko filter, karena tak ada ibu-ibu atau anak kecil di sekitar sini.

    "Ngeroko ga baik buat kesehatan loh A"

    "Iya Teh, diatur ko ini," balasku sedikit tak peduli. Lalu menatapnya.

    "Ga lebih dari sebungkuskan? Eh, maaf." Gadis itu merunduk, menjaga pandangannya.
 
    "Kadang lebih, emang kenapa Teh?"

    "Sayang sama kesehatan, A," dengan malu-malu dia menatapku.

    "Iya Teh"


***

    Hujan masih tak ingin berhenti, menyebarkan hawa gigil yang menusuk. Ah, hilang sudah harapan menemukan kembali masa lalu itu.

    Kuperhatikan langit, sepertinya tak akan reda sebentar, mungkin terpaksa hujan-hujanan.

    "Teh, jadi berapa?"

   "Dua ribu maratus, A. Hujannya masih besar loh."

    "Biarinlah Teh, Ga enak nongkrong berduaan"

    "Nih pake!" ucap gadis itu sambil menyerahkan payung.

    "Pink?"

    "Dari pada basah, lagian hujannya gede, A"

    Bermaksud langsung pergi, tapi tangan gadis itu telah menggenggamku.

    "Pake, jaga kesehatan loh A! Kurangin juga ngerokonya"


***

    Andai kalian melihat lelaki usia belasan memakai payung pink saat hujan tengah melanda kota kecil di Jawa Barat, sapalah, mungkin itu aku.
Bandung Bara . 2016
#Ar_rha

1 comment: