Sepasang Mata di Atas Kasur
Kubuka mata meski enggan. Dengan malas kutatap jam dinding di tembok kamar.
"Baru jam dua," kembali kupenjam mata ini.
Terdengar suara barang berjatuhan dari luar kamarku. "Paling tikus," pikirku.
Ngeekk ...
Meski takut, kuintip siapa gerangan yang berani masuk ke kamarku.
Sesosok tubuh tengah berdiri di dekat lemari baju. "Paling teman atau saudaraku yang iseng," mataku memperhatikan ke bawah. "Alhamdulilah, kakinya masih menempel," kupindahkan arah pandangan ke mukanya.
"Astaga, wajah itu ternyata ...."
No comments:
Post a Comment