Thursday 1 June 2017

Prosais; Catatan masalalu


    Rasanya menyenangkan mengingat kau dan semua kenangan kita dalam gelap, samar namun terasa begitu dekat dengan nadiku, cerita masa lalu itu bergerak dan kita seperti menonton film 3D yang kemana pun  kita menatap, kita hanya melihat kenangan itu bergerak seperti kupu-kupu di atas taman yang indah, rasanya hanya itu yang bisa kita fikirkan, bayang-bayang samar menari dalam hangatnya lilin kenangan yang tanpa kusadari, cairkan air mata yang dulu membeku dalam tatapan penuh imajinasi sempurna.
    Saat lagu kudengar begitu keras, tawamu yang begitu indah menggantinya, seperti alunan gitar yang dimainkan oleh dewa, mendengar bait-bait katamu, hati kuterjatuh dalam kebahagian semu, melihat aku dan kamu berdekatan begitu mesra hingga petir di langit yang gelap pun rasanya hanya membelai telinga kita, seharusnya kita tersadar bahwa cinta kita abadi dalam balutan ruang dan waktu, meski harus berakhir dengan tangis dan derita.

    Mimpi indah itu berakhir, berganti dengan dunia yang membuat keretakan hati, mengalirkan panasnya lava dipipi yang tampak tak seindah rembulan, remang-remang masa depan terasa gelap tanpa penjelasan berarti, seperti memasuki gua tanpa ditemani pantat kunang-kunang yang berkelap kelip indah tak terkira, tanpa lentera dan yang jelas tanpa hadirmu.

    Coretan-coretan yang dulu tak berharga, kini jelas melebihi emas, bagai penyihir, membuat permata dari debu yang berterbangan tertiup angin, bahkan angin terasa seperti tornado, entahlah mengapa dunia kini berbeda.
    Dunia begitu berpasangan, siang-malam, langit-bumi, cinta-derita, tawa-duka, hingga rasanya pelangi tak seindah dunia yang memilikinya, hingga suatu saat kusadari, ulat yang menjijikan itu bisa berubah menjadi kupu-kupu cantik pada saatnya, bahkan kini kutersadar, saat dinginnya udara subuh menusuk tulangku, indahnya langit pagi saat itu tak tertandingi, Tuhan tuliskan cerita indah di balik kesulitan kita, dia buat kita berpikir saat kepedihan datang, kita tak sadari banyak hal-hal indah di sekeliling kita, seperti saat malam pekat, dan dingin yang menyerang, DIA perlihatkan bintang yang berkelap-kelip indah di atas kepala kita bersama rembulan yang mungkin cahayanya redup atau sebagian tubuhnya hilang dimakan mahluk-mahluk langit, hingga hanya terlihat melengkung indah seperti senyummu.


30/05/2017, Bandung Barat
@ArdianHandoko

No comments:

Post a Comment