Saturday 19 August 2017

Apa Yang Kau Lakukan, Jika Jadi Aku?



Sa, tadi malam. Ada wanita yang mengetuk jendela dunia lewat ponselku. Dia sahabat kecilku, yang sekarang sudah remaja sama seperti aku. Dia meminta nasehat, tapi aku sendiri bahkan tak tau harus berbicara apa. Katanya aku sedikit bijaksana, padahal sangat ceroboh luar biasa. Tapi sebagai sahabat, aku mendengarkan semuanya sebisaku. Sekarang Nia mau kan jadi pendengar (pembaca) yang bijaksana?

(Pov Wanita)
Apa artinya perjuangan jika seseorang yang kita kejar malah berlari menjauh? Harusnya dia ngerti kalimat ini sepenuhnya. Bagaimana pun, pernikahan itu bukan dua orang yang jadi satu, melainkan dua keluarga menjadi satu. Ar, apa aku salah jika pergi, agar dia tak berharap lebih pada hatiku? Karena rasanya, tak mungkin melanjutkan perjalanan antara aku dan dia menuju satu titik yang diimpikan setiap pasangan, pernikahan.

Ar, bukankah kita tak bisa memaksa ladang menumbuhkan padi? Bukankah kita tak bisa menanam teh di pasir pantai? Jadi, Ar, apa salah jika sebagai perempuan aku menolaknya? Meski dia berjuang sekuat tenaganya, jika keluargaku tak bisa bagaimana?

Aku merasa salah di dua sisi. Menerimanya, berarti memaksa kehendak tanpa restu orang tua, dan menolaknya, sama dengan menyakiti sahabatku sendiri. Jadi apa yang akan kau lakukan, seandainya kau jadi aku, Ar?


Bandung Barat, 2017

No comments:

Post a Comment