Tuesday 5 September 2017

(Puisi) Yang tak pernah terpikirkan (karuniamu)

Yang tak pernah terpikirkan (karuniamu)


Tuhan pantaskah aku menerima karunia-MU ?
Waktu pagi buta
aku masih terlelap
sedangkan mereka bangun dan patuh
mereka bersimpuh, bersujud, mengharap ridho-MU
Saat mentari terik
aku sibuk mencari dunia 
mereka masih tetap patuh dengan sepenuh hati
mereka tinggalkan apa yang aku bela mati-matian
yang saat kau ambil ruhku, aku akan meninggalkan semuanya
waktu sore yang sejuk pun aku malas menunaikan kewajibanku 
mereka berbondong-bondong menuju rumah-MU
mengharap ridho dan semua karunia-MU
saat KAU cek dalam sholat tak ada namuku di dalamnya 
saat buku shodaqoh KAU lihat masih tak ada namaku tertulis
saat DIRI-MU membaca mereka yang selalu memahami firman-MU
aku masih alfa di dalamnya 
bahkan saat semua buku kebaikan menghadap-MU aku masih absen di dalamnya
Tuhan, pantaskah aku berharap karunia-MU?
padahal setiap nafas berhembus itu adalah rahmat-MU
ketika detak jantung berdenyut semua karena kehendak-MU
saat aku berjalan di Bumi-MU aku masih tak mengingat-MU
Aku merasa dosa ini sepenuh jagat
saat kini aku bertobat diheningnya malam
ketika esok aku lakukan kesalahan yang lebih dari kemarin
Tuhan, aku terlalu kotor menghadap-MU
jarang mengingat semua karunia-MU
ijinkan aku yang hina ini meminta jalan tuk kembali pada-MU 
melalui taufik, hidayah, karunia dan ridho-MU
aku ingin kembali bersujud pada-MU

Bandung Barat, 2017
 Rahmat Hidayat·

No comments:

Post a Comment