Monday 4 December 2017

Kumpulan Puisi; Tentang Negeriku

Langkah-langkah Kecil Di Padang Ilalang

Gemerisiknya kudengar subuh tadi 
Derap langkah kaki dari bocah kecil pada tanah yang masih basah 
Bahkan embun-embun belum pulang ke mataku
Bocah baru itu sudah melangkah lagi di padang ilalang .
Dia hendak mengambil bintang-bintang yang terjatuh
Tadi malam
Setiap subuh dia mengumpulkannya
Untuk makan, dan sebagian lagi dipakainya untuk jajan
Tapi, akhir-akhir ini Pedagang sembako, pedagang cilok dan batagor 
Sudah tak mau menukarnya dengan bintang-bintang
Sudah ada listrik, katanya
Aku ingin membeli semua bintang itu
Sekadar untuk merangkai namamu 
Pada tangannya, bintang-bintang itu masih terlihat berkelap-kelip 
"Aku tak akan menjualnya, jika karena rasa belas kasihan 
Aku tak ingin dikasihani, aku ingin disayang."

Aku tertegun, mungkin setiap malam 
Dia menghitung luka
Sambil berharap bintang-bintang itu jatuh
Agar dia bisa memanennya esok

"Aku ingin membeli bintang-bintang itu 
Untuk mengeja nama seorang wanita 
Agar di langit, dia bisa membacanya 
Tapi sebelumnya, bolehkan aku kenal namamu, Dik?"
"Namaku Yatim Piatu, Ibuku Pertiwi, Ayahku Pancasila 
Hanya saja ...  Aku dilahirkan malam-malam 
Di dalam jurang."

Ini Negeri Surga (1/2)


Ini negeri surga, nak
diceritakan lewat mulut ke mulut
lewat bisikan semut

Ini negeri surga, nak
yang melewati bukit, sawah dan celah-celah
yang paginya sejuk juga empuk
yang negerinya aman.tentram seperti di awan

Tapi anakku bertanya dengan polosnya
kenapa sumgainya dan lautnya jadi kotor?
kenapa banyak pabrik yang memberikan polusi?
dan pejabatnya masih ada yang korupsi
itu kan perbuatan setan
sedangkan setan tak mungkin masuk surga

Mereka cuman setan yang tersesat, nak
sebentar lagi mereka akan dijemput, empat orang laki-laki
dan dikembalikan ke neraka

Ini Negeri Surga (2/2)


Garam, rempah dan gula
hidup rukun di negara yang sama
yang kaya raya (sebenarnya)

Meski garam tak manis
gula tak pernah memandang sinis
dan rempah masih berbicara dengan logat daerahnya
mereka berbeda, tapi tetap satu
mereka tak pernah ribut di dalam tungku
apa kita tak malu?

Tak Ada Lagi Tikus Di Negeriku


Kucing-kucing kami gemuk dan malas
jam rapat tidur, waktu bekerja tidur
pas ada kamera omongannya ngelantur

Mereka suka malak tikus-tikus kecil
tikus pembegal, pejudi atau penipu kerdil
bekerja di gorong-gorong yang baunya tengil
menyentil-nyentil hidung tikus kecil

Kucing kami tak bisa ditipu
karena bergelar sarjana hobi melucu

Yang membayar lolos dibebaskan
yang tak ada uang dijilat, dimuntahkan, dijilat, dimuntahkan
saat ada tikus yang mati, mereka tinggal bilang kecelakaan
atau kejahatan harus ditiadakan

Lupa


Tadi malam, aku ditemui seorang laki-laki
dalam mimpi
padahal aku sangat pelupa
aku sering melupakan hal-hal penting
kunci rumah, tanggal pernikahan
bahkan aku pernah lupa meletakan senyum
juga janji-janji ranum di depan umum
tentang pembangunan desa, tentang kesejahteraan bangsa

Tapi mimpi tadi malam masih jelas
tergambar dan kutulis di atas kertas
agar aku kembali menjadi pejabat teratas
aku puas, sangat puas

"Jika ingin kembali terpilih, kau tak boleh lupa janji-janji di mimbar desa"
tapi aku mendadak lupa
atau mungkin, pura-pura lupa

Bandung Barat, 14 Agustus 2017

No comments:

Post a Comment