Saturday 27 October 2018

Puisi; Dibatas sesal

Di Sinilah Luka Berpesta, Taman Kata-Kata

 

Gemericik gerimis yang jatuh
terdengar seperti suara rebana ditabuh
oleh para peri, di atas selembar daun
hari ini, di taman kata-kata
akan terjadi pesta
antara diksi dan rasa; kata-kata
yang tumpah dari air mata seorang pujangga
yang patah hatinya karena wanita

Serangga malam, embus angin dan bintang-bintang
berkumpul, bernyanyi penuh keceriaan
para bidadari berjubah langit
sedang mandi di danau, bersiap menghadiri undangan

Pena mulai diangkat
riuh air mata semakin menghangat
parade luka mulai berjajar
menarik perhatian mata-mata yang gusar

Hujan semakin deras
di bawah rintiknya
seorang pujangga tengah menangis
menuliskan luka yang asik berpesta


Bandung Barat, 2017


Foto
Sumber Gambar; Google+


Jika Cinta Hanya Sebatas Kata


Angan; sebuah pangharapan yang mendasari perjalanan
kita pernah memeluknya hangat
di mimpiku, dalam pikiranmu
meski semua harus berakhir pilu

'Kita ini apa?' tanyamu

Aku menginginkan pengikat
kau tak ingin terjerat
kita lalu membiarkan kata-kata membisu
sama-sama menjauh

'Aku ingin pertemuan,' katamu di suatu waktu

Tapi yang kita rajut perpisahan
dan kita, kini
terlalu asik memintal kesunyian

Bandung Barat, 2018 

No comments:

Post a Comment