Thursday 13 April 2017

Prosais; Belajar Menerima

Belajar Menerima


   Ada yang bertahan atau singgah sebentar. Kita bisa apa? Tuhan punya kuasa dan kita hanya bisa berusaha lalu menerima. Tiada manusia yang lurus, tetap saja ada lekuk. Bukankah itu indah? Naik turun mencapai titik tertinggi, termenung, terhenti. Sejenak menangis, sejenak tertawa, sejenak membabi buta. Benar-benar tak ada yang abadi.


    Merah, putih, hitam, biru atau apa pun warnamu. Kita semua bisa membaur; membias, karena setiap warna punya kekurangan serta kelebihan.


     Jangan pernah bilang paling malang. Karena semua hanya sebentar, sekejap, sesinggah. Jika satu hati tak mengenyangkan, bisa saja kau tambah. Asal ingat sodara. Sesuaikan juga dengan isi kantong.


    Karena nyatanya, kita hanya manusia-manusia telanjang. Tiada baju, tanpa helai, bahkan jika tanpa kulit, kita begitu menakutkan.

Bandung Barat, 2017

No comments:

Post a Comment