Friday 7 April 2017

Prosais; Malam

 Malam

  Di tepian malam yang makin larut, aku masih tak ingin terpejam. Udara mungkin bisa membuat tubuhku mengigil, namun kebimbangan hingga kini belum membeku.
 
    Lampu-lampu kendaraan, menyorot kegelisahan jiwa yang masih penuh angan, namun entah kapan berhenti bertepuk sebelah tangan. Dunia gelap masih saja membiarkan nafas resah meradang, mengusir rasa yang tak di undang.

    Si pembuat onar: ke-egoisan, kembali mengacak-acak tatanan kasih yang lama kucoba rapihkan. Gemerlap suara mimpi terus mengiang bahkan ketika aku terjaga.

    Biarlah yang remang tetap menjadi misteri, hingga malam bisa berjabat dengan ngeri. Biarlah yang samar  membuat hayalan, di balik damar yang menari mengikuti terpaan angin.

   Selamat malam mimpi-mimpi, semoga Tuhan menghujanimu meski tak kusirami.
   Selamat malam rindu, karna kebiasaan berharap lebih, lalu lebih berharap kau tersiksa.
   Selamat pagi, bagi sebatang rokok, segelas air panas, dan buaian yang belum terjawab, semoga pikiran masih bisa menuntun kalian.
Bandung Barat 2017

No comments:

Post a Comment