Thursday 20 April 2017

Prosais; Gundah

Gundah

   Waktu-waktu berlalu meninggalkan kesendirian yang bertalu. Genderang biru; haru menggema dalam kalbu. Aroma kenangan atas senja, dalam batas malam yang makin pekat, di ujung tiang yang menjadi sekat namun wajahmu tetap saja melekat.


    Nikmat terasa, jadi khayalan. Memakan impian yang tercipta dari bualan sialan, hingga di akhir waktu yang jadi penyesalan; kenangan yang terus membayang.


    Kertas putih itu kini banyak tertumpah tinta. Kerap kali terdengar jeritan pilu yang lahir dari dusta. Kata; menyangga seperti bata-bata yang menumpuk dalam jiwa. Coretan serta goresan tercipta, aroma nestapa pun semakin menyengat bagai membakar dupa. Goyah, laut yang biru itu dijadikannya merah karena amarah, yang gagah menyerah. Kini terlihat teramat payah.

Bandung Barat, 19/04/2017
@Ardian_handoko
@TintaMini

No comments:

Post a Comment