Monday 1 May 2017

Prosais; Menunggu (perang hati)

Menunggu  (perang hati)


     Berapa banyak waktu yang harus kubuang untuk coba hilangan hayalan gila tentangmu. Mimpi buruk selalu menghantui lamunan. Bayanganmu menjadi mistik dalam hati yang tanpa pelita. Pergulatan antara benci dan rindu dalam hatiku seakan tak pernah berakhir. Perang antara logika dan perasaan yang tiada ujung, ini terlalu menyiksaku! Apa cinta ini salah?

    Cinta, anugrah terindah haruskah selalu kupendam, bersama sedikit luka yang robek oleh indahnya senyummu? Sedangkan kau hanya diam membiarkan cairan asam memberikan rasa sakit.

     Dalam indahnya syair-syair cinta, kau adalah tema dalam terangnya dunia, kau adalah pelangi dalam laut arti, kau adalah terumbu karang yang jaga biota laut untuk beranak pinak dan melestarikannya.
      Haruskah kutunggu hingga dunia berakhir? Karena kau adalah satu terbaik, di antara semua manusia di dunia. Kau adalah air yang kulihat dalam hati yang dahaga. kau pula tikus dalam dunia tom and jerriku, tapi kau adalah pematah pohon cinta yang kujaga untukmu. Kau adalah pisau, melukai tangan yang menjagamu. Kau adalah kaki yangg menendang aku yang bersujud memintamu.
 
     Benci, rindu, kini berganti bagai siang dan malam di duniaku cinta, keputusasaan coba kudeta hati yang masih di tengah kebimbangan, sedangkan rasa terus berdiplomasi untuk terus menunggumu.

Bandung Barat, 30/04/2017
@Ardianhandoko (@TintaMini)

No comments:

Post a Comment