Wednesday 10 May 2017

FlashFiction; Hadiah

 Hadiah


  Hanya terdengar sayup-sayup suara angin, diselingi dengkuran suara burung hantu yang melatar belakangi taman ini. Aku lebih suka menunggu di tempat seperti ini karena jarang dilalui oleh masyarakat dan aku bisa tenang menunggunya.

    "Sudah lama nunggunya, Kak?" Suara lembut itu masuk ke dalam gendang telingaku.

    "Lumayan," balasku. Kulirik pemilik suara itu. Dia adalah Kai, gadis yang telah beberapa bulan ini kuincar untuk menjadi kekasihku.

    "Sorry ya, Kak. Biasa, Nyokap suka sewot."

    "Nyantai aja, kali Kai. Lagian, aku cuman mau ngasih ini," kuberikan kotak yang terbungkus kertas kado warna merah kepadanya.

    "Apa ini Kak Roni?" ucapnya sedikit bingung ketika menerimanya.

    "Hadiah buat kamu, Kai," kupasang senyum paling manis untuknya, "silahkan dibuka."

    "Bukan bom, kan?" Sebelah alis gadis itu terangkat.

    "Setidaknya kalo itu bom, kita mati berdua. Kaya Romeo dan juliet haha ...." kelakarku.

    "Dasar konyol! Aku buka aja deh ya, biar ga penasaran," jari lentik itu dengan kasar merobek kertas pembungkusnya. "Toples? Tanpa isi? Apa ini bercanda, Kak?"

    "Isinya sangat berharga, Kai. Cuman belum keliatan aja."

    Gadis di depanku pun segera membuka penutupnya. Lalu suara sayup-sayup angin kembali melatar belakangi tempat ini.

Bandung Barat, Mei, 2017
#Ar_rha (@ArdianHandoko)


No comments:

Post a Comment