Thursday 26 April 2018

Prosais; Aku hanya ingin berhenti mencari namamu

Aku hanya ingin berhenti mencari namamu

    Ketiadaanlah, yang mengukur seberapa kuat kita membutuhkan. Kebersamaan pula yang jadi neraca perhatian, bukan kata-kata.

    Seseorang yang pergi, bisa saja tak akan kembali setelah menemukan tujuannya yang baru. Rumah, hanyalah sekumpulan kenangan dan masa depan yang terus dikejar.

    Jangan berbicara rindu pada angin! Dia akan berlalu dan menyampaikannya pada semesta, semesta akan bercerita pada langit dengan berbisik-bisik, dan langit akan terisak menurunkan hujan. Menyebabkan tanah mengeluarkan aroma kegalauan.

    Satu pertiga kehidupan adalah kesedihan, dan sisanya engkaulah yang memilih.

    Yang air mata lakukan hanyalah turun, doalah yang pasti akan sampai menuju langit. Seperti ketika kau berbisik pada tanah saat bersujud.

    Aku hanya berupaya melupakan namamu, yang terselip di semua tempat pada lipatan pikiranku.

 
 Bandung Barat, 09042018

 Domino


   Jangan ajari aku caranya membenci. Jika kau tak sanggup membuatku jatuh cinta. Ada yang tak pernah ingin berubah selain kenangan di mataku, semua hal tentangmu.

   Ada yang tak lelah-lelahnya mengejar mimpi pada doa dan gerakannya. Ada pula yang tengah bersantai dan bercengkrama begitu dekat dengan mimpinya. Saling melempar candaan dengan begitu mesranya. Nona, jika kau adalah mimpiku. Kau akan memberikan cerita yang mana padaku?

   Adakah yang lebih membahagiakan, selain perjuangan yang membuahkan hasil? Apakah keinginan memikimu terlalu muluk untuk sifatku yang buruk? Nona, jika kau adalah ikan. Kau berharap hidup di lautan, dan menunggu seseorang menangkapmu. Atau di akuarium yang telah kusediakan?

   Maaf, pertanyaan di pikiranku harus segera kubicarakan. Mereka menyumbat jalan pikiranku, dan kau dengan santainya duduk di antara kemacetan itu. Aku takut kau menjauh sebagai kekasih, tapi lebih takut mendekat sebagai musuh.

.

No comments:

Post a Comment