Monday 22 October 2018

Prosais; Maaf untuk 2 tahun Mengenangmu

 

 Maaf untuk 2 tahun Mengenangmu


    Aku selalu terpikat untuk merindukanmu, Nona. Entah sudah berapa lama aku terjerat pada parasmu. Aku merasa nyaman dipeluk malam, karena dalam kesepian, doa yang tercurah untukmu terasa lebih dalam.

    Kujilati waktu-waktu penantian. Menunggu jawaban yang datang untuk menguatkan. Membuat kita saling menggenggam satu sama lain, membuat kita memiliki ikatan batin.

    Kita ditakdirkan berbeda. Kamu kerap berpikir mudah, menitik beratkan bahwa pasti ada celah untuk setiap masalah. Lain halnya denganku yang sering menjadikannya beban, tak akan berhenti sebelum semua terselesaikan.

    Kita percaya, Tuhan tak kebetulan mempertemukan kita di sebuah jalan, melainkan ada satu alasan, mungkin untuk mengkaitkan, atau upaya penyatuan. Siapa tahu.

    Dulu sekali, Nona. Kupikir indahnya cinta hanyalah bualan para Pujangga. Namun, setelah mengenalmu aku mengerti. Cinta adalah pondasi yang membuat langit tetap berdiri.

    Satu pertanyaan yang ingin kubagi, seberapa kuat kita saling meyakini?

2016 


rittiner&gomez auf Instagram: „#zeichnung #skizze #sketch #doodle #sketchbook #drawing #blackandwhite #sketchzone #sketchaday #urbansketchers #USK #uskswitzerland #niesen…“
Sumber gambar Google+


    Meski pada kenyataanya, aku terlalu bodoh untuk terus menggenggam jari lentikmu. Maaf pernah mengganggumu dengan banyak masalah, yang seharusnya tak kau pikirkan. Maaf telah menjadi aktor jahat yang membuat masakanmu gosong waktu itu. Maaf untuk segala hal yang telah kau korbankan, menjadi sia-sia.

   Maaf, hingga saat ini, aku masih mencintaimu dengan sebegitu dalam. Padahal, kita tak pernah menginginkan dendam. Maaf untuk segalanya. Maaf untuk segalanya.

    Maaf untuk belum bisa melupakanmu. Semoga nanti aku terbiasa.
    Aku tengah berusaha, Puisi.  Aku tengah berusaha.


 Bandung Barat 22/10/2018

No comments:

Post a Comment