Tuesday 26 February 2019

Kumpulan Puisi; Tentang Bertahan dan Hujan

 Tentang Bertahan


Daun-daun kering itu pernah bertahan
menanti si embun pagi; kekasihnya
matahari, bintang dan bulan saksinya
bagaimana ia sabar menanti takdirnya

Aku ingin sekuat itu, mencintaimu
hingga pertemuan bisa menggugurkan
kesepian yang tumbuh menjalar
kerinduan terus mengakar
tanpa ingkar

Habislah dahaga sewindu
dalam dekap tubuhmu
habislah duka paling lara
begitu mata kita bersua

Namun, kekasih
hingga waktu itu kembali
kuingin kita berjanji
untuk menunggu tubuh ini menepi
kembali

Bandung Barat, 2019

Hujan

Hujan datang
sebagaimana perasaan
yang jatuh tanpa diminta
yang memecah keheningan
dengan rasa tersisa

Tubuhnya yang rapuh
hanya sejenak utuh, lalu runtuh
tersebab keabadian bukan takdir
dari setetes hujan yang hadir

Enggan berpikir luka
enggan berharap masa
pada beberapa pohon yang dicintainya
yang selalu menunggu kedatangannya dengan setia

Meski harus hilang
dan berganti kenangan
setidaknya, gugur rindu ditindih
terjebak kepalsuan meringkih

Cinta adalah perkara
dimana perbuatan menjadi nyata
kata-kata tak perlu tercipta
dan kebahagiaan yang terasa

Bandung Barat, 12-02-2019

Toleransi


Pohon kering
menyembunyikan rasa dahaga
pada anak-anak rumput
yang tengah bermain air

Seekor kura-kura
menyemangati seekor chitah
dan berkata ia turut berbahagia
melihat kawannya secepat itu
berlari menuju tujuan

Sedang laut dan langit
saling menyimpan pertanyaan
dalam diam
perihal tubuh siapa paling luas
atau berwarna biru
atau paling dicintai
semesta

Dan sebuah kata
menyampaikan rasa berbela sungkawa
pada penulis
yang mati hari ini di tangannya
tanpa merasa berdosa

Bandung Barat, 12-02-2019

No comments:

Post a Comment