Bagaimana caranya membuat cerpen yang menarik?
Ini adalah
pertanyaan yang sering kali jadi perhatian penulis pemula. Berbagi tips?
Sebenarnya saya juga baru --dan sedang-- belajar. Tapi bolehlah,
nasihat dari mentor ini saya share-ing di sini. Sudah siap? Ini dia 3+1
tips membuat cerpen menarik. Go!
1) Opening Cerita Yang Menohok
Ada yang pernah baca cerpen-cerpen karya Seno Gumira Ajidarma? Atau cerpen sureal gaya A. Muttaqin? Apa isi paragraf-paragraf pertama yang tercantum di sana?
Saksi Mata
(Karya Seno Gumira Ajidarma)
Saksi mata itu datang tanpa mata. Ia berjalan tertatih-tatih di tengah ruang pengadilan dengan tangan meraba-raba udara.
Dari lobang pada bekas tempat kedua matanya mengucur darah yang begitu
merah bagaikan tiada warna merah yang lebih merah dari merahnya darah
yang mengucur perlahan-lahan dan terus menerus dari lobang mata itu.
Sepotong Senja Untuk Pacarku
(Karya Seno Gumira Ajidarma)
Alina tercinta,
Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap?
Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap?
Kisah Semprul Seputar Matahari
(Cerpen A. Muttaqin)
Satu yang amat kubenci dari matahari adalah
kegemarannya memberi teka-teki. Pagi tadi, ia tiba-tiba turun, menyaru
sebagai lelaki tampan kemudian mencium bunga sepatu di depan rumahku.
Terang saja bunga sepatu itu menjadi merah, merah kemalu-maluan,
kemudian mengembang sebesar corong. Seperti uap, si lelaki jelmaan
matahari lalu lenyap. Bunga sepatu yang merah kemalu-maluan oleh
ciumannya itu pun menjawil lenganku dengan batang benang sarinya yang
menjelma jadi tangan.
Batu
(Cerpen A. Muttaqin)
Begini, Saudara, kuceritakan semuanya secara berurut
saja. Betul, ini tentang lelaki yang kini menggegerkan kampung kita itu.
Maaf kalau cerita ini membuat tidak enak Saudara yang kebetulan
kerabat, kawan kental, atau kolega lelaki itu. Ketimbang banyak gosip
menyembul seperti bisul, izinkan aku membeberkan kisah yang betul.
Keren? Tentu saja. Itulah magic word yang membuat pembaca penasaran
dengan isinya, menjadi lentera dalam membangun sebuah dunia dalam kata.
Kita bisa langsung menancapkan konflik di kalimat pertama, atau hal-hal
di luar logika. Sangat saya garis bawahi, opening seperti pembawa berita
cuaca sudah terlalu banyak, sekuat apa pun pilihan kata yang dipakai.
Rasanya sudah sangat sulit untuk menarik perhatian pembaca. Jadi, sebisa
mungkin jauhi ) agar pembaca tidak merasa bosan dengan karya kita.
.
.
2) Pemilihan Diksi Untuk Alur Yang Mengalir Dan Ciamik
Dalam pemilihan diksi, setipa orang mungkin akan melakukan banyak improvisasi dalam melakukannya. Dalam dalam hal ini, Admin belum memiliki contoh yang dapat menjabarkan, atau menjelaskannya secara rinci. Jadi, mohon dimaklumi hohohoho.
3) Penutup Twisted
Hmmm, sebenarnya, ada beberapa cara memilih menutup sebuah cerpen. 2 hal yang akan saya coba rincikan perihal penutup.
1 Kalimat Penutup Yang Menggantung
Seperti halnya fiksi-fiksi pendek seperti FiksiMini (FM) dan FlashFiction (FF) {di kedua jenis tulisan ini, saya belajar banyak hal tentang kekuatan mengefektifkan kata, melogika-kan cerita fiksi, juga cara mengemas cerita dengan sudut pandang yang berbeda) ending gantung sebenarnya tak akan terlalu sulit dibuat, selama poin satu dan dua kita tulis dengan sukses. Perihal ending gantung ini, saya pernah 'berguru' pada seorang perempuan yang bisa dibilang (hampir) selalu membuat cerita dengan ending yang tidak menjelaskan secara rinci dan tergantung pada sudut pandang pembaca.
Contoh tulisan ending gantung
1 Kalimat Penutup Yang Menggantung
Seperti halnya fiksi-fiksi pendek seperti FiksiMini (FM) dan FlashFiction (FF) {di kedua jenis tulisan ini, saya belajar banyak hal tentang kekuatan mengefektifkan kata, melogika-kan cerita fiksi, juga cara mengemas cerita dengan sudut pandang yang berbeda) ending gantung sebenarnya tak akan terlalu sulit dibuat, selama poin satu dan dua kita tulis dengan sukses. Perihal ending gantung ini, saya pernah 'berguru' pada seorang perempuan yang bisa dibilang (hampir) selalu membuat cerita dengan ending yang tidak menjelaskan secara rinci dan tergantung pada sudut pandang pembaca.
Contoh tulisan ending gantung
Mendaur Ulang Sampah Menjadi Karya
"Tak perlu, Bu. Dikasih obat merah juga nanti sembuh," ucapku sambil berusaha menahan sakit. Kuambil gawai dalam saku celana. Membuka watsapp dan mencari kontak Satria, temanku yang senang membuat patung berbentuk manusia.
Sat, di daerah yang sedang kugarap ada sampah masyarakat besar yang bisa jadi bahan. Mau dibungkus? Segera kuketuk pilihan kirim, sambil memegang bibir yang terus berdarah.
2 Penutup Yang Tak bisa Diprediksi Pembaca Sebelumnya
Perlu diperhatikan, dalam membuat ending ini, kita harus bisa memberikan beberapa poin dalam bentuk puzzle-puzzle pada opening dan alur, hingga di akhir cerita, kita bisa merangkum awal, tengah dan penutup. Hingga pada akhirnya, akan membuat pembaca meng-amini bahwa tulisan kita tidak seperti orang yang ngopi tiba-tiba digampar (istilah Mbak Ajeng Maharani) atau tidak membuat dahi pembaca mengkerut, terus bilang, 'Ini gak masuk logika, deh.'
3+1
Ini hal terakhir dan yang paling penting, paling harus dilakukan. Mulailah menulis! Ini poin maha penting, karena sebaik apa pun opening, alur yang mengalir dan ending yang menghentak, selama itu hanya ada di bayang-bayang, bagaimana mungkin orang lain bisa membaca karya kita. Ke tiga poin di atas bukanlah hal baku dan pakem membuat cerita baik, karena setiap penulis, suatu saat nanti, harus memiliki ciri khasnya sendiri, seiring kebiasaan menulis-membaca dan terus seperti itu. Saya sebagai pemula, terkadang saran-saran di atas bisa menaikan rasa percaya diri, dan suntikan motivasi seperti tulisan di atas semoga bisa menjadi pemacu kita --aku dan kamu, ehemm-- terus berkarya lebih baik lagi. Salam Literasi, Imajinasi dan lestari.
No comments:
Post a Comment